RSS

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Sekolah     :   ..................................                   
Mata Pelajaran    :   Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas                     :   VI (Enam)
Semester               :   I (Satu)
Alokasi Waktu     :  2 x 45  menit.



A.    Standar Kompetensi
3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan.

C.    Indikator
·         Menjelaskan penyebab terjadinya kepunahan pada tumbuhan.
·         Memberi contoh bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan dan mengarah pada pemusnahan jenisnya ( misalnya kayu jati dan kayu cendana).
·         Menjelaskan berbagai cara penanggulangannya, misalnya penanaman tumbuhan kembali dan  membudidayakan tumbuhan langkah.

D.    Tujuan
Melalui pengsmatan dan diskusi peserta didik dapat :
·         Menjelaskan penyebab terjadinya kepunahan pada tumbuhan.
·         Memberi  contoh bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan dan mengarah pada pemusnahan jenisnya (misalnya kayu jati dan kayu cendana).
·         Menjelaskan berbagai cara penanggulangannya, misalnya penanaman tumbuhan kembali dan membudidayakan tumbuhan langkah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU


Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas diri sehingga menjadi insan-insan yang mampu membangun dirinya sendiri, agama, bangsa, dan negaranya. Secara lebih spesifik, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. UU Sisdiknas menegaskan bahwa pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan;
Berbicara tentang kualitas pendidikan, tentu haruslah memiliki tolak ukur yang jelas. Salah satu tolak ukur meningkatnya mutu pendidikan yaitu dengan terjadinya peningkatan kualitas standar kelulusan siswa, sebagai output pendidikan yang diikuti dengan pembuktian bahwa siswa memiliki kemampuan bersaing dalam memperebutkan peluang dunia kerja, memiliki eksistensi kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, serta mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Bahkan lebih jauh dari itu, setiap lulusan hendaknya tidak hanya mampu bersaing dalam memperebutkan bursa dunia kerja, tetapi mampu menciptakan atau membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pemerintah sudah menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diukur melalui pelaksanaan Ujian Nasional dengan standar nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun perlu pula diingat oleh semua pihak bahwa mutu pendidikan sangat bergantung pada kualitas proses pendidikan, tidak hanya memperhatikan kualitas output atau semakin tingginya batas nilai minimal kelulusan secara terpisah. Justru hasil yang baik akan diperoleh jika didahului perencanaan dan proses yang baik pula. Sebab sesuatu tidak akan tercipta tanpa adanya sebuah proses penciptaannya.
Kesalahan cara pandang sebagian besar masyarakat dalam menentukan berkualitas tidaknya pendidikan yang hanya berorientasi pada hasil pendidikan tinggi, harus segera dibenahi. Ibarat membuat gedung bertingkat, bagus tidaknya struktur bangunan tidak bisa hanya ditentukan oleh bagian gedung paling atas saja tetapi ditentukan oleh keseluruhan struktur gedung, mulai dari pondasi sampai bagian gedung paling atas. Artinya, siapapun, termasuk pemerintah harus memberikan perhatian yang seimbang kepada setiap jenjang pendidikan, terutama jenjang Sekolah Dasar (SD) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan secara umum. Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan formal paling bawah sudah selayaknya mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak mengingat Sekolah Dasar memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan dasar (pondasi) yang kokoh dan berkualitas sebagai dasar menciptakan kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM


Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya, sperti cara berpikir, system nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan social), proses  pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternative prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses system perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum dapat diidentifikasi berdasarkan basis apa yang akan dicapai dalam kurikulum tersebut, seperti alternative yang menekankan pada kebutuhan mata pelajaran, peserta didik, penguasaan kompetensi suatu pekerjaan, kebutuhan masyarakat, atau permasalahan social. Oleh karena itu pengemangan kurikulum perlu dilakukan berlandaskan teori yang tepat agar kurukulum yang dihasilkan bisa efektive.
Dengan memahami esensi model pengembangan kurikulum dan sejumlah alternatif model pengembangan kurikulum, para pengembang kurikulum diharapkan akan bisa bekerja secara lebih sistematis, sistemik dan optimal. Sehingga harapan ideal terwujudnya suatu kurikulum yang akomodatif dengan berbagai kepentingan, teori dan praktik bisa diwujudkan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam bab ini akan diuraikan berbagai model pengembangan kurikulum.

1.      Model Ralph Tyler
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan Tyler diajukan berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah pada langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :
1.      Tujuan pendidikan apa yang harus dicapai oleh sekolah?
2.      Pengalaman-pengalaman apakah yang semestinya diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan?
3.      Bagaimanakah pengalaman-pengalaman pendidikan sebaiknya diorganisasikan?
4.      Bagaimanakah menentukan bahwa tujuan telah tercapai?
Oleh karena itu, menurut Tyler ada 4 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum  yang meliputi :
1.      Menentukan tujuan pendidikan.
2.      Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan.
3.      Menentukan organisasi pengalaman belajar.
4.      Menentukan evaluasi pembelajaran.

Berikut ini penjelasan setiap tahapan model pengembangan kurikulum Tyler :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS